Sering
kita dalam keseharian mendengar orang ataupun rekan kita bercanda
dengan menyebut nama Allah, nama Rasulullah atau dengan ayat ayat Al
Quran, terutama sekali di televisi berupa lawakan ataupun sinetron seperti “Astagfirullah,” “laa ilaha illallah“, “Allahu Akbar“,
yang semua hanyalah candaan semata, ataupun ijab Kabul palsu dan
sebagainya. Bagaimana Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam menyikapi
orang seperti ini simak Al Qur’an dan hadits dibawah ini. :
Firman Allah Subhanahu wata’ala :
ولئن سألتهم ليقولن إنما كنا نخوض ونلعب قل أبالله وأياته ورسوله كنتم تستهزؤون لا تعتذروا قد كفرتم بعد إيمانكم
“Dan
jika kamu tanyakan kepada orang-orang munafik (tentang apa yang mereka
lakukan) tentulah mereka akan menjawab : “Sesungguhnya kami hanyalah
bersenda gurau dan bermain-main saja”, katakanlah : “Apakah dengan
Allah, ayat-ayatNya dan RasulNya kalian selalu berolok-olok ?”, tidak usah kamu minta maaf, karena kamu telah kafir sesudah beriman…” (QS. At Taubah, 65 – 66).
Diriwayatkan dari Ibnu Umar, Muhammad bin
Kaab, Zaid bin Aslam, dan Qatadah, suatu hadits dengan rangkuman
sebagai berikut : “Bahwasanya ketika dalam peperangan tabuk, ada
seseorang yang berkata : “Belum pernah kami melihat seperti para
ahli membaca Alqur’an (qurra’) ini, orang yang lebih buncit perutnya,
dan lebih dusta mulutnya, dan lebih pengecut dalam peperangan”,
maksudnya adalah Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam dan para sahabat
yang ahli membaca Al Qur’an. Maka berkatalah Auf bin Malik kepadanya:
“kau pendusta, kau munafik, aku beritahukan hal ini kepada Rasulullah”,
lalu berangkatlah Auf bin Malik kepada Rasulullah untuk memberitahukan
hal ini kepada beliau, akan tetapi sebelum ia sampai, telah turun wahyu
kepada beliau.
Dan
ketika orang itu datang kepada Rasulullah, beliau sudah beranjak dari
tempatnya dan menaiki untanya, maka berkatalah ia kepada Rasulullah : “Ya
Rasulullah, sebenarnya kami hanya bersenda gurau dan mengobrol
sebagaimana obrolan orang yang mengadakan perjalanan untuk menghilangkan
penatnya perjalanan”, kata Ibnu Umar : “sepertinya aku melihat orang
tadi berpegangan sabuk pelana unta Rasulullah, sedang kedua kakinya
tersandung-sandung batu, sambil berkata : “kami hanyalah bersenda gurau dan bermain main saja”, kemudian Rasulullah bersabda kepadanya :
أبالله وآياته ورسوله كنتم تستهزؤون
“Apakah dengan Allah, ayat-ayatNya, dan RasulNya kamu selalu berolok olok”.
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam mengatakan seperti itu tanpa menengok, dan tidak bersabda kepadanya lebih dari pada itu.
Penjelasan bab ini :
1. Masalah
yang sangat penting sekali, bahwa dalam ayat diatas menyebutkan orang
yang bersenda gurau dengan menyebut nama Allah, ayat-ayatNya dan
RasulNya adalah kafir.
2. Ada perbedaan yang sangat jelas antara
menghasut dan setia Allah dan RasulNya. (dan melaporkan perbuatan
orang-orang fasik kepada waliyul amr untuk mencegah mereka, tidaklah
termasuk perbuatan menghasut tetapi termasuk kesetiaan kepada Allah dan kaum muslimin seluruhnya).
3. Ada perbedaan yang cukup jelas antara sikap memaafkan yang dicintai Allah dengan bersikap tegas terhadap musuh-musuh Allah.
4. Tidak setiap permintaan maaf dapat diterima. (ada juga permintaan maaf yang harus ditolak).
Dikutip
dari: file chm kitab tauhid penulis Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab At
Tamimi, Judul Asli : Kitabut-Tauhid, Bab 48 Bersenda Gurau Dengan
Menyebut Nama Allah, Alqur’an Atau Rasulullah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar