- Dipublikasikan: 25 October 2012
- Dibaca: 777 kali.
Menunaikan
ibadah haji ke Baitullah, siapa yang tidak menginginkannya? Selain
janji manis pahalanya yang begitu menggiurkan, juga kerinduan terhadap
Ka’bah yang selalu membayangi hati setiap muslim.
Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam menjanjikan,
“الْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةُ”.
“Haji yang mabrur tidak memiliki balasan lain kecuali surga”. HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah.
Namun kenyataannya, untuk sampai ke
tanah suci tidaklah semudah yang diangankan. Faktor penghalang utamanya
adalah biaya besar yang harus dikeluarkan untuk mewujudkan mimpi indah
tersebut. Sehingga kebanyakan orang terpaksa rela memendam dalam-dalam cita-cita mulia tersebut.
Tidakkah ada alternatif pengganti bagi orang-orang yang bernasib ‘kurang baik’ itu?
Sebagaimana telah maklum, Allah itu maha pemurah dan maha luas karunia-Nya. Di antara bentuk kemahamurahan-Nya, Dia memberikan amalan-amalan lain yang pahalanya sepadan dengan pahala ibadah haji, padahal pelaksanaannya tidak harus menggelontorkan biaya besar.
Di antara amalan tersebut adalah:
1. Pergi ke masjid untuk belajar agama atau mengajarkannya
Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam bersabda,
“مَنْ رَاحَ إِلَى الْمَسْجِدِ لاَ يُرِيدُ إِلاَّ لِيَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يُعَلِّمَهُ فَلَهُ أَجْرُ حَاجٍّ تَامِّ الْحِجَّةِ”.
“Barang siapa pergi ke masjid, tanpa ada maksud lain kecuali untuk belajar kebaikan atau mengajarkannya; niscaya ia akan mendapatkan pahala haji yang sempurna”. HR. Al-Hakim dari Abu Umamah radhiyallahu’anhu dan dikuatkan oleh al-‘Iraqy, adz-Dzahaby serta al-Albany.
2. Duduk di masjid untuk berdzikir hingga matahari terbit lalu shalat dua rakaat
Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam bertutur,
“مَنْ
صَلَّى الغَدَاةَ فِي جَمَاعَةٍ، ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى
تَطْلُعَ الشَّمْسُ، ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ؛ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ
حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ … تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ”.
“Barang siapa shalat Shubuh
berjamaah, kemudian duduk berdizikir (mengingat) Allah hingga matahari
terbit, lalu shalat dua raka’at; maka ia akan mendapatkan seperti pahala
haji dan umrah sempurna, sempurna, sempurna”. HR. Tirmidzy dari Anas radhiyallahu’anhu dan dinilai hasan oleh al-Albany.
Catatan penting: keterangan
di atas sama sekali bukan dalam rangka untuk menggembosi semangat
menunaikan ibadah haji. Jangan dimanfaatkan oleh orang-orang kaya yang
pelit untuk mencari alasan tidak pergi berhaji! Namun kajian ini guna menggambarkan betapa banyaknya pintu-pintu kebaikan dan alangkah luasnya karunia Allah ta’ala.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar